Kegiatan
pembangunan membawa berbagai tingkat perubahan terhadap ekosistem, tetapi
selalu diatur oleh pembatasan ekologis yang bekerja dalam suatu ekosistem alami
itu. Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari. Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Kebutuhan untuk
memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa
depan.
b. Kenyataan bahwa
peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah
terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
c. Kenyataan bahwa
penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam khas merupakan langkah pertama
yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam
tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan.
Karakteristik
Ekologi Sumberdaya Alam dapat Pulih:
a.
Interdependensi
adalah seluruh unsur ekosistem saling berkaitan membentuk the web of life
b. Siklus dari
Proses Ekologi adalah interaksi antar masing – masing unsur ekosistem
melibatkan pertukaran energi dan materi dalam siklus yang berkesinambungan
(siklusO2, siklusCO2, siklusnutrient, dll).
c. Fleksibilitas
adalah struktur jaringan suatu ekosistem tidak kaku, tetapi Berfluktuatif
secara konsisten. Bila terjadi perubahan lingkungan, maka seluruh Siklus
bertindak sebagai sistem umpan balik yang secara otomatis bertindak untuk
mengembalikan situasi menjadi seimbang.
d. Kaenekaragaman
(Diversity) yaitu semakin beragam unsur ekosistem, semakin dinamis sistem,
semakin besar fleksibilitasnya, semakin besar kemampuannya untuk menyesuaikan
diri terhadap perubahan lingkungan yang terjadi
e. Koevolusi yaitu
organisme dan lingkungannya berkembang bersama secara evolusi melalui proses
adaptasi dan proses belajar.
Kegiatan
pembangunan membawa berbagi tingkat perubahan terhadap ekosistem, tetapi selalu
diatur oleh pembatasan ekologi yang bekerja dalam suatu ekosistem alam itu.
Faktor-faktor pemmbatasan ekologi ini perlu diperhitungkan agar pembangunan
membawa hasil yang lestari. Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan
untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam dimasa depan.
2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan
pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik
mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih
besar dibandingkan daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat
biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama. (Dasman, 1973)
Tanah
Sebagai Sumber Daya Alam: tanah merupakan kumpulan ditubuh alam diatas
permukaan bumi yang mengandung benda-benda hidup dan mampu mendukung
pertumbuhan tanaman. Lapisan teratas suatu penampang tanah biasanya mengandung
banyak bahan organic dan berwarna gelap karena akumulasi bahan organik, lapisan
ini merupakan lapisan utama.
Air
Sebagai Sumber Daya Alam: air merupakan sumber air yang berpengaruh dibidang
pertanian dan industry diberbagai tempat didunia. Dibidang pertanian kekurangan
air menjadi hambatan utama, sedangkan kebutuhan air akan meningkat karena
pertambahan penduduk dan peningkatan kegiatan pertanian, industri,
pertambangan, serta meluas tempat-tempat pemukiman.
Cuaca
dan Iklim sebagai Faktor Penunjang SDA dan Lingkungan: cuaca dan iklim berfluktasi dan berubah
karena alam, dan juga karena manusia. Perubahan karena manusia berpangkal dari
pertambahan penduduk yang menyebabkan bertambahnya jumlah energy secara
langsung kedalam udara, pembukaan tanah yang menyababkan berubahnya permukaan bumi,
pengotoran udara yang menyebabkan terjadinya perubahan energy baik yang menuju
atau keluar dari permukaan bumi.
Sumber:
Drs. Jupri MT.
2016. Sumber Daya Alam. Bandung: Univeristas Pendidikan Indonesia.