METODE PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN KUALITATIF
Disusun Oleh:
Nama : Vina Aprilia
NPM :
3C414055
Kelas : 3ID10
Dosen :
Yahya Zulkarnain
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI
2016
1.
Paradigma Metode Penelitian
Metode berfikir dalam perkembangan pengetahuan
dibagi dua yaitu metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif adalah
metode berfikir yang berpangkal dari hal-hal yang umum atau teori menuju pada
hal-hal yang khusus atau kenyataan. Sedangkan metode induktif adalah
sebaliknya. Kedua metode tersebut diperlukan dalam penelitian. Penelitian kuantitatif
lebih bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat
induktif.
Metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu metode
kualitatif dan metode kuantitatif. Mulanya meode kuantitatif dianggap memenuhi
syarat sebegai metode penilaian yang baik karena menggunakan alat-alat atau
instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik.
Dalam pengembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan matematis tidak
dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh sebab itu digunakan metode
kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gelaja atau fenomena secara lengkap
dan menyeluruh.
Tiga metode yang secara kronologis berurutan yaitu
metode pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme. Paradigma dalam
penelitian mulanya orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Penelitian
bersifat pasif sehingga tinggal memberi makna dari apa yang terjadi dan tanpa
ingin berusaha untuk mengubah disebut dengan masa pra-positivisme. Setelah
timbul pemikiran baru bahwa peneliti dapat melakukan dengan sengaja mengadakan
perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen maka
timbulah metode ilmiah disebut masa positivisme. Pandangan positivisme dalam
perkembangannya dibantah oleh pendirian baru yang disebut post-positivisme. Menurut
pandangan post-positivisme kebenaran tidak hanya satu tetapi lebih kompleks,
sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja.
2.
Pengertian Penelitian Kualitatif
Definisi penelitian kualitatif secara umum adalah
suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan
interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Tujuan
penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum
terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk &
Miller (Nasution, 1988:23) adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam
kesannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya
dan dalam peristilahannya. Lalu mereka mendefinisikan bahwa metodelogi
penelitian adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahannya.
Menurut Strauss & Corbin (Cresswell, J.,
1998:24) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Menurut Bogdan & Biklen, S.
(1992: 21-22) adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.
3.
Dasar Teoretis Penelitian Kualitatif
Kajian
penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari Mazhab Chicago
pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk
mengkaji kelompok kehidupan manusia. Penelitian kualitatif dalam paradigma
diartikan sebagai teori. Seorang peneliti dalam kegiatan penelitiannya baik
dinyatakan secara eksplisit atau tidak, menerapkan paradigma tertentu sehingga
penelitian menjadi terarah. Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
a.
Pendekatan
fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi
tertentu.
b. Pendekatan
interaksi simbolik. Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek
orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya
pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada
pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.
c. Pendekatan
kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang
peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan
berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa
bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
d. Pendekatan
etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat
memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi
berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan
menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif
yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan
peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.
4.
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian
lain. Untuk mengetahui perbedaan tersebut ada 15 ciri penelitian kualitatif
yaitu:
a. Dalam penelitian
kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah (natural
setting).
b. Peneliti sebagai
alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu
dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara.
c. Dalam penelitian
kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang kemudian ditulis
dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka.
d. Penelitian
kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam pengumpulan
data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai variabel yang saling
mempengaruhi.
e. Latar belakang
tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan demikian maka apa yang ada
di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian
kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first hand”. Penelitian kualitatif
menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya untuk melakukan sendiri kegiatan
penelitian di lapangan.
f. Dalam penelitian
kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan secara ekstensif baik
tringulasi metode maupun triangulasi sumber data.
g. Mementingkan rincian
kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat rinci mengenai
hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti.
h.
Subjek yang
diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai objek atau yang
lebih rendah kedudukannya.
i. Mengutamakan
perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden, yakni bagaimana ia
memandang dan menafsirkan dunia dan segi pendiriannya.
j.
Verifikasi.
Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang bertentangan atau negatif.
k. Pengambilan
sampel secara purposif. Metode kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan
dipilih menurut tujuan penelitian.
l. Menggunakan
“Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan mencantumkan metode
pengumpulan dan analisa data.
m. Mengadakan
analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisa,
dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya
sampai dianggap mencapai hasil yang memadai.
n. Teori bersifat
dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat
dirumuskan kesimpulan atau teori.
5.
Perbedaan Metode Penelitian Kulitatif dengan
Penelitian Kuantitatif
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan
teori dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian
berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan
terhadap teori yang digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti
bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan
beakhir dengan suatu teori. Berikut ini penulis sajikan perbedaan metode
penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif.
6.
Jenis-jenis Penelitian
Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian,
yaitu: biografi, fenomenologi, grounded theory, etrnografi, studi kasus. Berikut
adalah penjelasan dari masing-masing jenis penelitian.
a.
Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu
dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan
arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau
epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup
seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut
memposisikan dirinya sendiri.
b.
Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau
mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran
yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi
yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena
yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua
penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan
ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah
data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana
peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk
mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
c.
Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari
suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory
adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan
situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau
terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari
pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan
erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
d.
Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya
atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari
pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi merupakan proses dan hasil
dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang
cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut
peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu
per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna
dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
e.
Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang
mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan
data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini
dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.
7.
Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu
metode pengumpuln data yang akan dikelola dan dianalisis dengan suatu metode
tertentu. Dalam penelitian data secara garis besar terdapat dala tiga kelompok,
yaitu: Wawancara, Observasi, dan dokumentasi.
a.
Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara
yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara
mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang
peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan
berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam
mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa
(wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara
dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai
dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan
multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang
kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi
negatif.
b.
Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil
observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian
atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah
untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab
pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu
melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap
pengukuran tersebut.
Ratcliff, D (2001:75) menyatakan beberapa bentuk
observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi
partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak
terstruktur.
1.)
Observasi
partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
2.)
Observasi tidak
berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi.
Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
3.)
Observasi
kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau
beberapa objek sekaligus.
c.
Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan
yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk
surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga
memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di
waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu
otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di
website, dan lain-lain.
d.
Focus Group
Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik
pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan
tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik
ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil
diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan
untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.
Pembahasan :
Pembahasan :
1.
Metode berfikir
dalam perkembangan pengetahuan dibagi dua yaitu metode deduktif dan metode
induktif. Penelitian kuantitatif
lebih bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat
induktif. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Berdasarkan perkembangannya metode tersebut berkembang
menjadi 3 metode yang secara kronologis berurutan yaitu metode pra-positivisme,
positivisme, dan post-positivisme.
2. Penelitian
kualitatif secara umum adalah suatu metode berganda dalam fokus, yang
melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok
permasalahannya. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif
partisipan. Dimaksud penelitian kualitatif tersebut berurusan dengan pengamatan
perilaku manusia yang sedang diamati, dan penelitian kualitiatif tidak bisa
diukur menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).
3. Dasar teoritis
dalam pendekatan kualitatif terbagi menjadi empat yaitu pendekatan fenomenologis,
pendekatan interaksi simbolik, pendekatan kebudayaan, dan pendekatan
etnometodologi.
4. Ciri-ciri
penelitian kualitatif dilakukan dengan natural setting atau dalam kondisi asli,
dilakukan secara langsung, mengasilkan data berupa kata, gambar, bukan angka,
mementingkan proses daripada hasil, melakukan analisis awal, mencantumkan
metode pengumpulan data, dll.
5. Ada beberapa
kriteria perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif
yaitu dari segi desain, ukuran, analisis. Penelitian kuantitatif mengambil
jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti, menggunakan
instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur. Sedangkan
penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti,
menggunakan peneliti sebagai instrumen.
6. Jenis-jenis dari
penelitian kualitatif diantaranya biografi yaitu tentang individu dan
pengalamannya yang menuliskan kembali berdasarkan pengumpulan data-data atau
arsip. Fenomenologi yaitu tentang mengungkapkan fenomena pengalaman berdasarkan
kesadaran akan beberapa individu. Grounded theory yaitu menemukan teori yang
terjadi pada situasi tertentu, berhubungan dengan peristiwa yang dipelajari. Etnografi
yaitu mempelajari sistem suatu kelompok terhadap perilaku, interaksi, dll. Studi
kasus yaitu mencari suatu masalah secara terperinci dalam pengambilan data dengan
menyertakan sumber informasi.
7.
Metode pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara yaitu mencari
sumber informasi secara langsung kepada narasumber. Observasi yaitu pengumpulan
data yang didapatkan dari hasil pengamatan. Dokumentasi yaitu pengumpulan data
yang didapatkan dari data yang sudah ada sebelumnya biasanya data tersebut
adalah fakta atau kenyataan yaitu seperti surat-surat, catatan, gambar dan
laporan. Focus Group Discussion (FGD) yaitu pengumpulan data yang didapatkan
dari diskusi suatu kelompok dalam suatu permasalahan.
Sumber:
http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf
Sumber:
http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf