Kamis, 20 Oktober 2016

Metodelogi Penelitian Kualitatif

METODE PENELITIAN
METODELOGI PENELITIAN KUALITATIF




Disusun Oleh:

Nama                      :  Vina Aprilia
NPM                       :  3C414055
Kelas                       :  3ID10
Dosen                      :  Yahya Zulkarnain







JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI

2016






1.        Paradigma Metode Penelitian
Metode berfikir dalam perkembangan pengetahuan dibagi dua yaitu metode deduktif dan metode induktif. Metode deduktif adalah metode berfikir yang berpangkal dari hal-hal yang umum atau teori menuju pada hal-hal yang khusus atau kenyataan. Sedangkan metode induktif adalah sebaliknya. Kedua metode tersebut diperlukan dalam penelitian. Penelitian kuantitatif lebih bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat induktif.  
Metode penelitian terbagi menjadi dua yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Mulanya meode kuantitatif dianggap memenuhi syarat sebegai metode penilaian yang baik karena menggunakan alat-alat atau instrumen untuk mengukur gejala-gejala tertentu dan diolah secara statistik. Dalam pengembangannya, data yang berupa angka dan pengolahan matematis tidak dapat menerangkan kebenaran secara meyakinkan. Oleh sebab itu digunakan metode kualitatif yang dianggap mampu menerangkan gelaja atau fenomena secara lengkap dan menyeluruh.
Tiga metode yang secara kronologis berurutan yaitu metode pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme. Paradigma dalam penelitian mulanya orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Penelitian bersifat pasif sehingga tinggal memberi makna dari apa yang terjadi dan tanpa ingin berusaha untuk mengubah disebut dengan masa pra-positivisme. Setelah timbul pemikiran baru bahwa peneliti dapat melakukan dengan sengaja mengadakan perubahan dalam dunia sekitar dengan melakukan berbagai eksperimen maka timbulah metode ilmiah disebut masa positivisme. Pandangan positivisme dalam perkembangannya dibantah oleh pendirian baru yang disebut post-positivisme. Menurut pandangan post-positivisme kebenaran tidak hanya satu tetapi lebih kompleks, sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja.

2.        Pengertian Penelitian Kualitatif
Definisi penelitian kualitatif secara umum adalah suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. 
Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk & Miller (Nasution, 1988:23) adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kesannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. Lalu mereka mendefinisikan bahwa metodelogi penelitian adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Menurut Strauss & Corbin (Cresswell, J., 1998:24) adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Menurut Bogdan & Biklen, S. (1992: 21-22) adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

3.        Dasar Teoretis Penelitian Kualitatif
Kajian penelitian kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari Mazhab Chicago pada tahun 1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk mengkaji kelompok kehidupan manusia. Penelitian kualitatif dalam paradigma diartikan sebagai teori. Seorang peneliti dalam kegiatan penelitiannya baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, menerapkan paradigma tertentu sehingga penelitian menjadi terarah. Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
a.         Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti  peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
b.      Pendekatan interaksi simbolik. Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.
c.   Pendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
d.        Pendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.

4.        Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian lain. Untuk mengetahui perbedaan tersebut ada 15 ciri penelitian kualitatif yaitu:
a.   Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah (natural setting).
b.      Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan pengamatan dan wawancara.
c.        Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara deskriptif yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
d.       Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari berbagai variabel yang saling mempengaruhi.
e.      Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung atau “first hand”. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin kepada penelitinya untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan.
f.     Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data.
g.      Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti.
h.        Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya.
i.        Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan responden, yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan segi pendiriannya.
j.          Verifikasi. Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang bertentangan atau negatif.
k.     Pengambilan sampel secara purposif. Metode kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian.
l.   Menggunakan “Audit trail”. Metode yang dimaksud adalah dengan mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data.
m.    Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai.
n.    Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.

5.      Perbedaan Metode Penelitian Kulitatif dengan Penelitian Kuantitatif
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan beakhir dengan suatu teori. Berikut ini penulis sajikan perbedaan metode penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif.

6.        Jenis-jenis Penelitian

Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu: biografi, fenomenologi, grounded theory, etrnografi, studi kasus. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis penelitian.
a.         Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
b.        Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
c.         Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
d.        Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi merupakan proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
e.         Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

7.        Metode Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpuln data yang akan dikelola dan dianalisis dengan suatu metode tertentu. Dalam penelitian data secara garis besar terdapat dala tiga kelompok, yaitu: Wawancara, Observasi, dan dokumentasi.
a.         Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.

b.        Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Ratcliff, D (2001:75) menyatakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
1.)      Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
2.)      Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
3.)      Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

c.         Dokumentasi
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.

d.        Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.


Pembahasan :
1.        Metode berfikir dalam perkembangan pengetahuan dibagi dua yaitu metode deduktif dan metode induktif. Penelitian kuantitatif lebih bersifat deduktif, sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat induktif. Metode penelitian dibagi menjadi dua yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Berdasarkan perkembangannya metode tersebut berkembang menjadi 3 metode yang secara kronologis berurutan yaitu metode pra-positivisme, positivisme, dan post-positivisme.
2.     Penelitian kualitatif secara umum adalah suatu metode berganda dalam fokus, yang melibatkan suatu pendekatan interpretatif dan wajar terhadap setiap pokok permasalahannya. Tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Dimaksud penelitian kualitatif tersebut berurusan dengan pengamatan perilaku manusia yang sedang diamati, dan penelitian kualitiatif tidak bisa diukur menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
3.     Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif terbagi menjadi empat yaitu pendekatan fenomenologis, pendekatan interaksi simbolik, pendekatan kebudayaan, dan pendekatan etnometodologi.
4.      Ciri-ciri penelitian kualitatif dilakukan dengan natural setting atau dalam kondisi asli, dilakukan secara langsung, mengasilkan data berupa kata, gambar, bukan angka, mementingkan proses daripada hasil, melakukan analisis awal, mencantumkan metode pengumpulan data, dll.
5.      Ada beberapa kriteria perbedaan antara penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif yaitu dari segi desain, ukuran, analisis. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan obyek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur. Sedangkan penelitian kualitatif menyatu dengan situasi dan fenomena yang diteliti, menggunakan peneliti sebagai instrumen.
6.  Jenis-jenis dari penelitian kualitatif diantaranya biografi yaitu tentang individu dan pengalamannya yang menuliskan kembali berdasarkan pengumpulan data-data atau arsip. Fenomenologi yaitu tentang mengungkapkan fenomena pengalaman berdasarkan kesadaran akan beberapa individu. Grounded theory yaitu menemukan teori yang terjadi pada situasi tertentu, berhubungan dengan peristiwa yang dipelajari. Etnografi yaitu mempelajari sistem suatu kelompok terhadap perilaku, interaksi, dll. Studi kasus yaitu mencari suatu masalah secara terperinci dalam pengambilan data dengan menyertakan sumber informasi.
7.        Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara yaitu mencari sumber informasi secara langsung kepada narasumber. Observasi yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari hasil pengamatan. Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari data yang sudah ada sebelumnya biasanya data tersebut adalah fakta atau kenyataan yaitu seperti surat-surat, catatan, gambar dan laporan. Focus Group Discussion (FGD) yaitu pengumpulan data yang didapatkan dari diskusi suatu kelompok dalam suatu permasalahan.



Sumber:
http://yusuf.staff.ub.ac.id/files/2012/11/Jurnal-Penelitian-Kualitatif.pdf